WOMEDIA.ID — Jerawat mungkin terdengar seperti masalah sepele. Tapi bagi sebagian orang, terutama yang mengalaminya dalam jangka panjang dan intensitas tinggi, jerawat bisa berdampak pada kepercayaan diri, relasi sosial, bahkan kesehatan mental.
Sayangnya, masih banyak orang yang enggan memeriksakan kondisi kulit mereka ke klinik kecantikan. Alasan paling umum: takut sakit, takut mahal, dan takut kulit iritasi. Padahal, menurut para ahli, penanganan jerawat yang dilakukan di klinik bisa menjadi solusi efektif yang justru mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
“Saya sering bertemu pasien yang datang setelah jerawatnya parah dan meninggalkan bekas yang dalam. Ini seharusnya bisa dicegah kalau mereka datang lebih awal,” kata dr. Eddy Widjaja, dokter estetika sekaligus co-founder Eva Mulia Clinic, saat ditemui di cabang klinik mereka di kawasan Galaxy, Bekasi, Kamis (17/4/2025).
Menurutnya, ada tiga alasan utama mengapa jerawat sebaiknya ditangani di klinik kecantikan yang kompeten, terutama bagi mereka yang sudah mencoba berbagai produk skincare tetapi tak kunjung membaik.
1. Penanganan Lebih Tepat dan Efektif
Perawatan jerawat bukan sekadar urusan membersihkan wajah atau memakai skincare berbahan aktif. Di balik jerawat yang tak kunjung sembuh, bisa jadi ada masalah hormonal, gaya hidup, hingga infeksi yang memerlukan penanganan medis.
“Jerawat tidak selalu bisa diselesaikan dengan skincare. Di klinik, kita bisa identifikasi penyebabnya, lalu sesuaikan dengan metode yang paling efektif,” jelas dr. Eddy.
Klinik kecantikan biasanya menawarkan kombinasi tindakan seperti facial acne, light therapy, laser treatment, hingga pemberian obat oral jika dibutuhkan. Semua dilakukan berdasarkan hasil diagnosis, bukan sekadar coba-coba produk.
2. Cegah Bekas Jerawat dan Bopeng Permanen
Salah satu dampak dari jerawat yang tidak tertangani dengan benar adalah munculnya bekas luka atau scar, termasuk bopeng. Sayangnya, ini sering dianggap sebagai “tahapan wajar” setelah jerawat sembuh.
“Padahal bekas jerawat, apalagi yang dalam seperti bopeng, jauh lebih sulit ditangani dibanding jerawatnya sendiri,” ujar dr. Eddy.
Bekas luka semacam ini memerlukan tindakan khusus seperti microneedling, photodynamic therapy, dan chemical peeling untuk membantu regenerasi kulit. Prosedur ini hanya bisa dilakukan di klinik dengan pengawasan dokter.
“Bopeng itu bisa memudar, tapi butuh perawatan khusus. Kalau menunggu terlalu lama, kulit bisa kehilangan elastisitas dan jadi makin sulit diperbaiki,” tambahnya.
3. Tak Perlu Takut Soal Rasa Sakit dan Biaya
Mitos soal perawatan klinik yang menyakitkan dan mahal masih membuat sebagian besar orang ragu untuk datang. Namun kenyataannya, banyak klinik saat ini telah menyesuaikan metode agar lebih nyaman dan harga lebih terjangkau.
“Memang ada sedikit rasa tidak nyaman, tapi itu bisa kami atasi dengan teknik tertentu. Jangan takut duluan,” kata dr. Eddy.
Soal biaya, ia menyebut bahwa tidak semua klinik mematok harga tinggi. Beberapa bahkan menawarkan paket khusus untuk remaja atau pasien baru. “Di Eva Mulia Clinic, kami punya paket treatment yang cukup terjangkau. Jadi siapa pun bisa mulai perawatan tanpa harus menguras dompet,” ujarnya.
Jangan Tunda, Jerawat Bisa Bertambah Parah
Menurut dr. Eddy, kunci keberhasilan penanganan jerawat adalah waktu. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh total tanpa meninggalkan bekas.
“Kalau sudah muncul tanda-tanda jerawat meradang, menyebar, atau tidak mempan lagi dengan skincare, segera periksa ke dokter. Jangan ditunda sampai parah,” tegasnya.
Dengan dukungan teknologi medis dan pendekatan yang berbasis diagnosis, perawatan jerawat di klinik kecantikan kini bukan lagi sekadar pilihan gaya hidup, tetapi langkah pencegahan jangka panjang terhadap kerusakan kulit yang permanen.
Ingin mengatasi jerawat secara tuntas? Mungkin saatnya mempertimbangkan klinik sebagai solusi, bukan hanya skincare di rak kamar mandi. (SHA)